Tuesday 31 May 2011

PROSES PENCARIAN JUDUL PENELITIAN KUANTITATIF (Kn)

oleh: Alex Nanang Agus Sifa
(Tugas Metodologi Penelitian semester 3)



1
MENEMUKAN MASALAH
(Pada tahap awal ini peneliti menemukan banyak fenomena yang terjadi pada obyek yang akan diteliti, tetapi fenomena-fenomena itu nampaknya ada penyimpangan dari standar keilmuan. Fenomena-fenomena tersebut perlu ditunjukkan dengan bukti yang valid).
- Dari hasil observasi pada hari Jum’at tanggal 30 Januari 2009 pukul 20.30, 40% mahasiswa ISID Siman tidak mengikuti kajian Jum’at malam.
- Dari hasil dokumentasi pada tanggal 10 Januari 2009 dinyatakan bahwa jumlah mahasiswa ISID Siman yang tidak lulus dalam mengikuti ujian bahasa arab mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 15 %.
- Dari hasil wawancara dengan ustadz Sujiat Subaidi, MA, selaku kepala BAAK ISID Siman diruangan dosen pada tanggal 20 Januari 2009, dinyatakan bahwa 60% mahasiswa ISID Siman selalu terlambat dalam mengikuti perkuliahan.
2
MELAKUKAN IDENTIFIKASI MASALAH.
(Fenomena-fenomana yang terjadi pada obyek yang akan diteliti, harus diidentifikasi.  Dari hasil identifikasi ini, peneliti akan menemukan variabel-variabel dependen )

Kedisiplinan dalam kajian
Kegagalan mahasiswa ISID Siman dalam ujian bahasa arab
Kedisiplinan masuk perkuliahan

3
MENENTUKAN BATASAN MASALAH
(Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, dan lainnya,  peneliti harus membatasi pada satu atau dua variabel DEPENDEN)

Kegagalan mahasiswa ISID Siman dalam ujian bahasa arab

4
MELAKUKAN DIALOG TEORITIK  ”MENGAPA FENOMENA TERSEBUT DIKATAKAN MASALAH DAN LAYAK UNTUK DITELITI".
(Peneliti harus menunjukkan sumber referensi minimal 5 referensi yang valid terkait dengan variabel dependen yang ditentukan. Ini penting dilakukan untuk memperkuat dan memperjelas bahwa masalah yang akan diteliti benar-benar penting untuk diteliti, karena ada penyimpangan dari standar keilmuan/teori)
1.       Sesuai dengan firman Allah SWT:
Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS. Yusuf ayat 2)
Dengan bahasa Arab yang jelas (QS. Asy-Syu’ara ayat 195)
2.       Sebagaimana yang telah dikatakan oleh kholifah Umar bin Khothob:
تعلم اللغة العربية فإنها جزء من دينك (عمر بن خطاب)
Pelajarilah bahasa arab, karena bahasa merupakan bagian dari agamamu. (Umar bin Khhothob)
1.       Dalam tafsir Jalalain yang ditulis oleh Imam Jalaluddin Al-Mahally dan Imam Jalalluddin As-Suyuthi dalam edisi bahasa indonesia (1990) halaman 944 disebutkan bahwa Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa arab adalah agar mudah dipahami. Ayat ini menunjukkan akan adanya perintah agar mempelajari bahasa arab, karena dengan memahami bahasa arab berarti akan menambah pemahaman dan penghayatan Al-Qur’an. Hal tersebut juga disebut dalam tafsit Al-Azhar juz XII karangan Prof. Dr. Hamka (1982) halaman 196-197
2.       Dalam pedoman akademik ISID Pondok Modern Darussalam Gontor-edisi revisi (2008) halaman 60-61 disebutkan bahwa bahasa arab merupakan aspek penting dalam memperlajari studi keislaman, khususnya dalam memahami alQur’an.
3.        Menurut ustadz Dr. Dihyatul Masqon, MA, selaku direktur bahasa ISID, menyatakan bahwa mahasiswa ISID harus membiasakan diri dalam berkomunikasi bahasa Arab, karena bahasa arab merupakan pintu gerbang menuju masa depan. (Jurnal tsaqofah: vol.3, 1427 H), hal. 230-231
5
KEGELISAHAN PENELITI
(Seorang peneliti harus ”gelisah” dengan mengajukan satu pertanyaan ” mengapa  terjadi penyimpangan atau kesenjangan antara idealita  dengan realita”).
Inilah fungsi dari sebuah research, yaitu mencari jawaban atas kegelisahan seorang peneliti.


Mengapa jumlah mahasiswa ISID Siman yang tidak lulus dalam mengikuti ujian bahasa arab mengalami peningkatan sebanyak
15 %?
6
MENGAJUKAN DUGAAN SEMENTARA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MASALAH YANG AKAN DITELITI.
Untuk menjawab kegelisahan tersebut, dalam penelitian explanatory yang menggunakan logika deduktif dengan pendekatan kuantitatif, peneliti harus membaca konsep/teori/hasil penelitian terdahulu yang relevan minimal 5 sumber referensi  untuk membantu peneliti dalam mengajukan  dugaan sementara “faktor-faktor apa yang menyebabkan mengapa masalah itu bisa terjadi”. Dari sini peneliti akan menemukan variabel-variabel INDEPENDEN

Tidak optimalnya penggunan fasilitas laboratorium bahasa:
  1. Menurut Zakiah Darajat dalam bukunya ”Ilmu Pendidikan Islam” (1996) pada halaman 56 disebutkan bahwa fasilitas (sarana dan prasarana) merupakan aspek penting dalam kegiatan belajar mengajar.
  2. Menurut Muhaimin dalam bukunya ”Wacana Pengembangan Pendidikan Islam” (2003) halaman 132 mengatakan bahwa proses belajar mengajar yang efektif tidak akan bisa lepas dari fasilitas yang mendukung.
  3. Menurut Harun Ashorah ”Sejarah Pendidikan Islam” (1999) halaman 15 mengatakan bahwa dengan sarana belajar yang memadai, proses pendidikan akan lebih efektif.
  4. Menurut Dr. E. Mulyasa, M.Pd dalam bukunya “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan” (cet. Ke-4, 2007) halaman 194 mengatakan bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan prinsip dalam pengembangan pendidikan.
  5. Menurut tim dosen FIP-IKIP Malang dalam Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan (2003) halaman 83 mengatakan bahwa dalam pendidikan dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.
7
MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN
Pengaruh laboratorium bahasa dalam meningkatkan kemampuan bahasa arab mahasiswa ISID Siman




No comments: