Wednesday 22 April 2015

Pemimpin dan Kepemimpinan (Part 1)

Alex Nanang Agus Sifa

(Kepala SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto)


Sekitar 5 tahun yang lalu, ketika itu saya masih kuliah di semester 6, saya diberi kesempatan berkunjung ke daerah Papua, Irian Jaya, dalam rangka pertemuan Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM-NUS) yang dihadiri oleh bapak presiden saat itu, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan menteri kehutanan Bapak Freddy Numberi.



Kunjungan tersebut dilaksanakan selama 4 hari penuh yang berlokasi di universitas Cendrawasih. Selama 4 hari itu, banyak sekali materi yang disampaikan oleh para nara sumber. Salah satu diantaranya adalah materi tentang kepemimpinan. Dan materi tentang kepemimpinan inilah yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan tulisan saya kali ini.
Pengisi materi kepemimpinan atau yang sering disebut dengan leadership dalam kesempatan itu adalah menteri kehutanan era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu menteri kehutanan, Bapak Freddy Numberi.
Dalam penyampaian materi, pembicara yang juga pernah menjabat sebagai Laksamana Madya TNI itu membagikan buku yang berjudul “Kepemimpinan Sepanjang Zaman” secara gratis kepada seluruh peserta. Dalam buku tersebut dijelaskan berbagai macam hal yang berkaitan dengan kepemimpinan.



Secara bahasa, istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” (dalam bahasa inggris, lead) yang berarti “tuntun.” Kemudian kata dasar itu apabila ditambah dengan awalan “pe” yang menjadi “pemimpin” maka berarti orang yang mempengaruhi pihak lain melalui proses kewibawaan komunikasi sehingga orang lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
Adapun kata kepemimpianan (dalam bahasa inggris, leadership) artinya kemampuan dan kepribadian seseorang dalam mempengaruhi serta membujuk pihak lain agar melakukan tindakan untuk mencapai tujuan bersama.
Tentunya, dalam kepemimpinan, ada dua pihak yang sudah pasti ada, yaitu pihak yang memimpin dan pihak yang dipimpin. Kedua pihak itu pada dasarnya saling mempengaruhi. Karena itu, muncullah dinamika dalam wujud bermacam-macam usaha dan tingkah laku yang kompleks. Dalam kekompleksan tingkah laku inilah, diperlukan seorang pemimpin dan kepemimpinan yang baik.




Untuk menjadi pemimpin yang baik dan agar kepemimpinan itu berjalan dengan baik, maka seorang pemimpin harus mengetahui tugas-tugasnya. Diantara tugas-tugas pokok pemimpin yang harus dijalankan agar suatu kepemimpinan berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
1.      Memelihara struktur kepemimpinan, menjamin interaksi yang lancar dan memudahkan pelaksanaan tugas.
2.      Merumuskan nilai-nilai kepemimpinan, dan memilih tujuan-tujuan serta menentukan sarana dan cara-cara operasional guna mencapainya.
3.      Menyesuaikan ideologi, ide, pikiran, dan ambisi anggota kepemimpinan dengan pola yang telah ditetapkan oleh pemimpin.
4.      Memberikan rasa aman dan status (jobdes) yang jelas kepada anggota, sehingga mereka bersedia memberikan partisipasi penuh.
5.      Memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan, bakat, dan produktifitas semua anggota kepemimpinan untuk berkarya dan berprestasi.
6.      Menegakkan peraturan, kedisiplinan, larangan, dan norma-norma kepemimpinan agar tercapai keterpaduan serta meminimalisasi konflik.
7.      Dan yang terakhir, mampu memenuhi harapan, keinginan, dan kebutuhan anggota, sehingga mereka merasa puas. Juga membantu mereka beradaptasi terhadap tuntutan-tuntutan eksternal di tengah lingkungan yang ada, serta memecahkan kesulitan-kesulitan anggota kepemimpinannya.



Dengan tugas-tugas pokok seperti di atas, maka seorang pemimpin bukan sekedar memberi perintah atau intruksi, tapi seorang pemimpin harus memahami kompleksitas setiap masalah yang dihadapi oleh oraganisasi yang sedang diamanahkan kepadanya. Bahkan di samping itu juga, seorang pemimpin juga harus bisa memberikan solusi-solusi terbaik dalam kebuntuan-kebuntuan masalah yang dihadapi oleh orang-orang yang dipimpinnya.
Oleh karena itu, penting bagi seorang pemimpin untuk mengetahui tipe dan berbagai gaya kepemimpinan yang ada untuk melihat mana yang paling ideal untuk dijadikan role model kepemimpinannya. Hal ini dimaksudkan agar seorang pemimpin bisa menjadi pemberi inspirasi kepada orang-orang yang dipimpinnya. Sebab, pada dasarnya, seorang pemimpin adalah dia yang bisa menginspirasi orang lain untuk bermimpi, belajar, berbuat dan menghasilkan nilai lebih. Sebagaimana sebuah kalimat bijak yang dikatakan oleh presiden ke-enam Amerika Serikat, John Quincy Adams; “If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader.” (bersambung...)







No comments: