Monday 22 September 2014

TIM INKLUSI AL IRSYAD PURWOKERTO MENJADI PEMBICARA DI BOYOLALI



Sekolah inklusi adalah sekolah regular (biasa) yang menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak melalui adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian, dan sarana prasarananya. Dengan adanya sekolah inklusi, ABK dapat bersekolah di sekolah regular yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi.
Prinsip mendasar dari pendidikan inklusi adalah selama memungkinkan, semua anak seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada mereka. Jadi di sini setiap anak dapat diterima menjadi bagian dari kelas tersebut, dan saling membantu dengan guru dan teman sebayanya maupun anggota masyarakat lain sehingga kebutuhan individualnya dapat terpenuhi.
Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto adalah salah satu lembaga penyelenggara sekolah inklusi di kabupaten Banyumas. Penyelenggaran inklusi di Al Irsyad sudah berjalan lebih dari 10 tahun. Dimana sejak saat itu, Al Irsyad sudah melayani siswa yang memiliki kebutuhan khusus (ABK) sebagaimana siswa yang lainnya.
Karena pelaksanaan inklusi yang berjalan dengan baik dan cukup lama itulah, pada kesempatan Sabtu lalu, tepatnya tanggal 20 September 2014, tim dari Al Irsyad diminta oleh peneliti dari UNS, Drs. Gunardi, MA, Ph.D, untuk menjadi nara sumber pada seminar inklusi di di SDN Sukorame kecamatan Musuk kabupaten Boyolali. Tim yang terdiri dari 5 ustadz itu diambil dari tiap-tiap unit sekolah yang diketuai langsung oleh ketua LPP dan ketua biro Bimbingan Konseling (BK), mereka adalah; ustadz  ustadz Parjiana, S.Kons (LPP), ustadz Totok Yulianto, S.Pd (LPP), ustadz Alex Nanang AS, S.Fil.I  (SD 01), ustadz Mahfudz Fatoni, S.Pd (SD 02) dan ustadz Teguh Susila, S.pd (SMP). Adapun tema seminar adalah “The Implementation of Cluster Model Instruction”.
Acara seminar tersebut dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama diisi dengan pengamatan langsung praktek pembelajaran model cluster in class dan pembelajaran model cluster pull out. Kedua pembelajaran tersebut dipraktekkan langsung oleh guru yang ada di SDN Sukorame bersama para siswa berkebutuhan khusus, baik di dalam kelas (class in) maupun di ruang khusus (pull out). Satu jam kemudian, sesi pertama ini ditutup dengan sharing para peserta seminar terkait kelebihan dan kelemahan pembelajaran cluster in class dan cluster pull out.
Kemudian di sesi kedua, para peserta seminar mengikuti penjelasan langsung dari dua orang pemateri. Adapun dua orang pemateri di sesi ini adalah Prof. Dr. Sunardi, M.Sc dari Pusat Studi Difabilitas Lembaga Penelitian dan Pengabdian  pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Parjiana, S.Kons (Tim BK Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto).
Pemateri pertama, yaitu Prof. Dr. Sunardi, M.Sc banyak menjelaskan tentang sejarah dan pentingnya sekolah inklusi. Menurutnya, pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang mengakomodasi terpenuhinya hak dan kebutuhan setiap individu untuk berkembang secara holistic dalam masyarakat yang bersifat multikultural. Namun, dalam prakteknya, tentunya dalam proses pendidikan inklusif tersebut masih ditemukan kelemahan-kelemahan. Dan lanjutnya, salah satu cara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada pendidikan inklusif adalah melalui penyelenggaraan Model Cluster.
Adapun pemateri kedua, adalah Parjiana, S.Kons. Pemateri kedua ini menyampaikan tentang pelaksanaan pendidikan inklusi yang terdapat di SD Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto. Beliau menyampaikan cukup banyak tentang kegiatan pembelajaran yang terkait dengan kelas inklusi dan anak berkebutuhan khusus (ABK). Mulai dari teori dan praktek penanganan-penanganan oleh guru kelas, guru BK dan juga guru pendamping disampaikan secara lengkap oleh pemateri. Bahkan ditampilkan juga beberapa video tampilan ABK yang sedang mengikuti pembelajaran di kelas inklusi.
Peserta seminar terlihat antusias mengikuti seminar tersebut. Hal ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari peserta dan juga permintaan copy file materi seminar oleh para peserta. (Alex)





No comments: