Monday 15 December 2014

ALEX NANANG AGUS SIFA, S.FIL.I; MENJADI KEPALA SEKOLAH DI USIA MUDA




Kemajuan sekolah sangat bergantung pada sosok pemimpinnya, yakni kepala sekolah. Sebab, kepala sekolahlah yang berada di garda depan untuk menggerakkan kegiatan dan menetapkan target sekolah. Keputusan-keputusan penting yang berdampak besar bagi sekolah terlahir darinya.

Apalagi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dunia sekolah pun tak luput dari perubahan. Dan dalam rangka mengantisipasi perubahan yang terus bergulir tersebut merupakan tugas kepala sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk menentukan langkah-langkah strategis dan produktif dalam mengawal perubahan agar sekolah tetap survive dan terus berkembang.

Itulah amanah dan tugas besar kepala sekolah yang nantinya akan dipikul oleh Alex Nanang Agus Sifa, S.Fil.I. Pria kelahiran Banyumas 27 tahun silam ini mendapat kepercayaan dari pihak yayasan untuk memimpin SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto. Di usianya yang cukup muda ini, dia harus bisa mendampingi dan mengarahkan sekitar 90 pegawai dan lebih dari 850 siswa.

Sedikit menelisik perjalanan karirnya, dia mulai bergabung di Al Irsyad sejak pertengahan tahun 2011. Setelah menyelesaikan strata satunya di ISID Gontor Ponorogo Jawa Timur, dia kembali ke kampung halamannya, Purwokerto, dan mendaftarkan dirinya di Al Irsyad. Setelah diterima, di tahun pertamanya, dia ditempatkan di SD Al Irsyad 02 Purwokerto sebagai guru dan mengajar di kelas bawah. Satu tahun kemudian, dia diangkat menjadi wakil kepala sekolah level III dengan masa jabatan yang seharusnya adalah dua tahun. Namun baru satu tahun menjabat, kini dia diangkat menjadi kepala sekolah di SD Al Irsyad 01 Purwokerto.

Kedepannya, dalam melaksankan tugas dan amanat besar ini, dia akan membawa sebuah jargon baru hasil renungannya sendiri, yang disingkat dengan istilah “SOLID.” Solid adalah sebuah strategi baru yang berasal dari singkatan; Spiritual, Organitation, Languages, Intellectual dan Discipline. Kelima kata ini lah yang akan menjiwai dan menjadi ruh dikepemimpinannya dua tahun ke depan.


Dalam pandangannya, memimpin tidak harus selalu di posisi depan, dalam artian pemimpin tidak selalu harus memberikan instruksi dan menyuruh, tapi pemimpin juga bisa diartikan dengan mengajak yang dipimpin bersama-sama menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik. Ia mengutip sebuah peribahasa; Don’t walk behind of me because I am not a leader, don’t walk in front of me because I am not a follower, but walk beside me and let’s walk together. “Jangan berjalan di belakangku karena aku bukan pemimpin, jangan berjalan di depanku karena aku bukan pengikut, tapi berjalanlah di sampingku dan mari berjalan bersama-sama. 

No comments: