A.
PENDAHULUAN
Salah
satu amal yang sangat tinggi nilainya di hadapan Allah adalah segala aktivitas
yang berkaitan dengan urusan keilmuan, baik menuntut ilmu, mengajarkannya, atau
segala aktivitas yang terkait dengan pengembangan keilmuan. Melalui ilmulah
manusia dapat mengenal Allah dan memahami cara beribadah kepada-Nya dengan
benar. Hanya dengan ilmu manusia dapat memahami mana yang benar dan mana yang
salah, mana yang tauhid dan mana yang syirik, mana yang halal dan mana yang
haram. Allah SWT menjanjikan:
”Niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat.” (QS Al-Mujadilah:11)
Karena
begitu pentingnya masalah ilmu
ini, maka Allah memerintahkan dalam kondisi apa pun, maka setiap muslim harus tetap
memberikan perhatian terhadap ilmu. Bahkan disaat perang sekali pun. ”Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk
memperdalam ilmu tentang agama.” (QS at-Taubah: 122). ”Maka tanyakanlah
kepada orang yang mempunyai ilmu, jika kamu tidak mengetahui.” (QS an-Nahl:
43).
Rasulullah
SAW juga bersabda: ”Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan maka
Allah menjadikannya faqih (memahami dengan baik) dalam masalah agama (Islam)
dan mengilhami petunjuk-Nya.” (Muttafaq alaih). ”Barangsiapa
menempuh jalan yang padanya dia menuntut ilmu, maka Allah telah menuntunnya
jalan ke surga.” (HR Muslim).
”Ulama
adalah pewaris para Nabi.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibn Majah dan Ibn
Hibban). ”Manusia
itu laksana barang tambang seperti tambang emas dan perak. Orang-orang yang
terbaik di masa jahiliyah adalah orang-orang yang terbaik juga di dalam Islam,
apabila mereka memahami Islam.” (Muttafaq alaihi, dari Abu Hurairah). ”Sesungguhnya
malaikat itu membentangkan sayapnya pada orang yang menuntut ilmu karena ridha
dengan apa yang ia lakukan.” (HR Ahmad, Ibn Hibban, dan Hakim).
Sahabat
nabi sekaligus khalifah yang ketiga, Umar R.A. juga pernah berkata: ”Kematian
seribu ’abid (ahli ibadah) yang mendirikan malam dan puasa di siang hari adalah
lebih ringan daripada kematian seorang ’alim yang mengetahui apa yang
dihalalkan dan yang diharamkan oleh Allah.”
Adapun ilmu
yang paling utama yang harus dipelajari oleh setiap muslim adalah ilmu agama,
sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ahmad rahimahullah bahwa: “ilmu
yang wajib dituntut di sini adalah ilmu yang dapat menegakkan agama seseorang,
seperti dalam perkara shalatnya, puasanya, dan semisalnya. Dan segala sesuatu
yang wajib diamalkan manusia maka wajib pula mengilmuinya, seperti pokok-pokok
keimanan, syariat Islam, perkara-perkara haram yang harus dijauhi, perkara
muamalah, dan segala yang dapat menyempurnakan kewajibannya.”
Begitu
pentingnya ilmu –khususnya ilmu agama- sehingga Allah SWT, Rasulullah SAW dan
para sahabat memberikan berbagai macam keutamaan, bahkan Rasulullah sendiri
telah mewajibkan dalam mencarinya. Akan tetapi dalam kenyataannya sekarang, tidak sedikit
generasi muda Islam yang masih enggan dan tidak mau untuk mencari ilmu. Hal itu setidaknya disebabkan oleh dua faktor, yaitu
faktor eksternal dan internal. Diantara faktor eksternal tersebut adalah adanya
pengaruh pergaulan serta lingkungan yang kurang kondusif. Adapun yang menjadi
faktor internalnya adalah kurangnya kesadaran dalam diri mereka serta ditambah
dengan minimnya dan tidak berkembangnya sarana yang menjadi tempat untuk
menimba ilmu agama.
Atas dasar inilah, untuk mengatasi kondisi yang
demikian, kami sebagai pengurus
madrasah diniyyah Al-Muntaha berkeingininan kuat untuk meningkatkan serta
mengembangkan berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran dan pendidikan
yang ada di madrasah. Hal tersebut tidak lain adalah sebagai sebuah solusi
membentuk lingkungan yang kental dengan nilai keagamaan serta memunculkan
kesadaran para generasi muda Islam akan pentingnya ilmu agama dalam kehidupan
sosial bermasyarakat. Salah satu dari peningkatan dan pengembangan yang akan
dilakukan adalah dengan menjadikan madrasah diniyyah Al-Muntaha sebagai
madrasah diniyyah yang diakui dan mendapatkan ijin operasional resmi dari
pemerintah, khususnya dalam hal ini adalah departemen agama.
B. VISI DAN MISI
VISI
Sebagai
lembaga pendidikan Islam yang mencetak muslim yang memiliki wawasan keilmuan Islam
dan mau serta mampu memperjuangkan nilai-nilai Islam.
MISI
1. Mendidik siswa/i melalui ilmu-ilmu keislaman baik aqidah,
syariah maupun akhlak.
2. Membentuk dan membina kepribadian siswa/i yang pandai dan
disiplin agar menjadi generasi khoiru
ummah.
3. Mendidik dan mengawal siswa/i agar dapat berkhidmat
pada masyarakat.
No comments:
Post a Comment