Thursday, 11 October 2012

MANAJEMEN WAKTU; KUNCI SUKSES

Betapa seringnya kita mendengar pepatah yang mengatakan ‘Waktu Adalah Uang. Tapi sebenarnya berapa banyak diantara kita yang benar-benar dapat memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya? Sebenarnya, jika Anda ingin mengatur kehidupan Anda dan membuatnya menyenangkan, sebagai permulaan yang Anda butuhkan adalah mengatur waktu Anda. Tak perlu dipertanyakan lagi, pengaturan waktu yang efektif merupakan hal mendasar untuk lingkup berbagai wilayah kehidupan. Pada kenyataannya, seringkali terdapat perbedaan antara pencapai kehidupan sejati dan orang-orang yang, meski sibuk, tak pernah sampai pada titik dimanapun.
Tak mengejutkan kalau dalam seluruhan industri pengaturan waktu jadi sebuah kebutuhan. Tapi jika Anda meninjau lebih dalam, Anda akan dapat melihat bahwa sebenarnya pengaturan waktu tak jauh beda dengan manajeman diri. Karena pada kenyataanya, Anda tak dapat mengatur waktu, tapi Anda dapat mengatur diri sendiri dan apa yang Anda lakukan dalam setiap kesempatan.
Kebanyakan ahli sepakat bahwa sukses merupakan hasil dari kebiasaan. Oleh sebab itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperlancar bagaimana Anda menggunkan waktu, yakni dimulai dengan kebiasaan Anda (kontrol diri). Dan kebiasaan ini dimulai sebagai pembuatan keputusan secara sadar.
Sekali Anda bisa, seterusnya kebiasaan bagus ini jadi hal alami. Dalam banyak kasus, sukses bukan dihasilkan dari hal yang tak biasa, tapi lebih sebagai hasil dari kemampuan seseorang untuk ‘menguasai keduniawian’. Dengan konsisten menampilkan seluruh tugas penting yang belum sempurna, sejalan dengan waktu aktivitas ini akan berubah jadi pencapaian besar.Berikut beberapa aturan sederhana yang dapat diikuti untuk melakukan pengaturan waktu yang lebih baik:
  1. Jangan Menangguhkan. Lakukan saat ini juga. Saat orang menunda sesuatu, itu berarti membunuh daya gerak pencapaian pada tujuan saat ini dan menghalangi kesempatan di masa mendatang lantaran waktu yang tersumbat. Cara untuk mencegah penundaan adalah dengan merancang deadline untuk tujuan yang harus dicapai. Menghindari deadline terakhir membawa penundaan yang diatur tujuan sebagai perantara untuk mencapai setingkat demi setingkat menuju tujuan.
  2. Lacak Aktivitas Anda. Memori adalah penuntun yang payah, jika ini berhubungan dengan menetapkan bagaimana Anda melewatkan waktu Anda. Cara terbaik untuk merekam aktivitas Anda sepanjang hari adalah dengan mendata apa yang Anda lakukan. Kebanyakan orang akan menemukan kalau mereka memiliki tiga jam dalam tiap hari yang sebenarnya dapat digunakan untuk hal yang lebih membangun atau tindakan yang efisiean. Kurangi waktu yang Anda gunakan untuk bertelepon, membolak-balik majalah atau surfing di web yang tak mengahasilkan apapun, dan batasi kegiatan-kegiatan yang tak penting.
  3. Berkonsentrasi Pada Hasil. Banyak orang melewatkan waktu mereka sepanjang hari dengan aktivitas yang hiruk-pikuk, tapi hanya sedikit membuahkan hasil. Itu semua terjadi karena mereka tak berkonsentrasi pada hal yang benar. Jangan terkecoh antara bekerja secara efisien dan bekerja secara efektif. Aktivitas dapat memang kadang dapat membebaskan dari tekanan tapi itu tak mencapai tujuan Anda. Dengan lebih berkonsentrasi pada sedikit preoritas ‘utama’ secara teratur. Anda dapat mencapai lebih banyak hal dalam waktu singkat.
  4. Ingat Prisip 80/20. 20% kunci aktivitas Anda akan memberi Anda 80% dalam bentuk hasil. Tujuan Anda adalah mengubah ini untuk memastikan kalau Anda berkonsentrasi sebanyak usaha yang mungkin Anda lakukan untuk hasil tertinggi dari tujuan.
  5. Gunakan Waktu Perjalanan Dengan Bijaksana. Sangat mudah untuk mengabaikan waktu yang dilakukan untuk menempuh perjalanan dalam penafsiran manajeman waktu. Pertimbangkan dengan hati-hati apakah ini merupakan waktu yang sesuai dimana Anda dapat juga menggunakannya secara lebih produktif. Sebagai contoh, jika Anda memilih naik bus atau kereta untuk menuju tempat kerja, apakah ini menyediakan kesempatan untuk membuat penggunaan waktu Anda jadi lebih baik? Atau jika Anda nyetir sendiri, apa Anda bisa mendengarkan rekaman pendidikan atau motivasional yang dapat membuat Anda memperbaiki ketrampilan dan lebih produktif?
  6. Bangun Rancangan Aksi. Sebuah rencana tindakan merupakan daftar pendek dari tugas yang harus dilengkapi untuk mencapai sebuah tujuan. Ini beda dengan To Do list dimana fokus utmanya adalah pencapaian tujuan, (dan langkah untuk mencapainya secara spesifik) dari pada hanya membuat tujuan untuk dicapai dalam periode waktu. Kapanpun Anda ingin mencapai sesuatu, buat gambaran gambalng dari rencana tindakan, ini akan memberi Anda kesempatan untuk lebih berkonsentrasi pada tahap pencapaian itu, dan memonitor kemajuannya dalam perwujudan.
  7. Merespon Dengan Cepat. Sebagai contoh, urus mail Anda begitu Anda menerima surat. Jangan biarkan tagihan dan surat-surat itu membebani Anda. Jika Anda tak bisa membalas sebuah surat saat itu juga, buat file di tempat khusus yang mudah dilihat, dan tuliskan di amplop tindakan yang dibutuhkan serta tanggal dimana Anda dapat menyelesaikannya.Ketika memungkinkan, lakukan tindakan pada hari yang sama saat Anda menerimanya. Jangan biarkan komputer, meja dan pikiran Anda jadi bertumpuk dengan hal yang tak berguna.
  8. Bersikap Tegas. Belajarlah berkata tidak pada orang lain. Waktu Anda sangat berharga. Jadi jangan biarkan orang lain menentukan atau memanfaatkan Anda untuk kepentingan rencana mereka. Batasi gangguan sebisa mungkin. Tutup pintu Anda, matikan nada dering telepon atau minta dengan terus terang agar Anda tidak diganggu.
  9. Jadwalkan Waktu Untuk Bersantai. Saat Anda mengatur waktu dan bisnis Anda, pastikan untuk menyisihkan saat untuk bersantai.
Tugas pertama Anda untuk dapat mengatur waktu dengan lebih baik adalah membuat mendaftar seberapa banyak waktu yang Anda buang sia-sia selama sehari, dari sana atur ulang aktivitas Anda untuk melakukan yang lebih maksimal dalam setiap menit. Lebih dari segalanya, berpegangteguhlah pada rencana Anda. Jadwal yang Anda buat hanya dapat terlaksana dengan benar hanya jika Anda keukeh dengan itu. Nah, dengan mengikuti tips ini kami harap Anda akan memiliki lebih banyak ruang untuk melakukan hal-hal yang ingin Anda capai dalam hidup Anda.

Betulkah sukses identik dengan gelimang uang? Ternyata tidak. Sebuah survey yang dilakukan sebuah majalah di Amerika Serikat menunjukkan kecenderungan bahwa sukses sangat berhubungan dengan pekerjaan. Selain itu, juga berkaitan dengan popularitas dan aktualisasi.
Inilah intisari yang diperoleh tentang penjabaran sukses oleh para responden :
1. Memiliki pekerjaan yang Anda cintai (89%) Pekerjaan yang dicintai menjadi nomor satu, anggap saja anda bekerja sekaligus mengerjakan hobby anda sehingga mencari uang serasa seperti tidak bekerja. Karena anda sangat menyenangi pekerjaan yang dilakukan biasanya lebih minim terhadap stress daripada mengerjakan pekerjaan yang tidak disukai. Ini memang impian banyak orang termasuk TS.
2. Merasa memiliki keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi (82%) Punya pekerjaan yang menguras tenaga namun masih tetap bisa bersantai, rekreasi, berkomunikasi dan punya banyak waktu untuk keluarga dan teman-teman. Daripada orang kaya banyak uang tapi waktunya dihabiskan untuk bekerja. Banyak orang kaya yang punya banyak uang tapi tidak bisa menikmati kekayaannya karena waktunya terkuras mencari uang akhirnya menjadi stress.
3. Merasa berprestasi (78%)
Aktualisasi diri adalah satu kebutuhan manusia yang cukup penting, merasa punya kemampuan untuk berprestasi, diakui diri sendiri bahwa kita mampu untuk melakukan yang terbaik sehingga meningkatkan percaya diri.
4. Bisa menentukan dan meraih tujuan (70%) Anak kecil saja memiliki cita-cita yang diinginkan. Sebagai orang dewasa bisa menentukan dan meraih tujuan dianggap salah satu kesuksesan dan tentunya tiap orang punya tujuan berbeda misal si A ingin punya istri seperti Chelsea Olivia atau si B ingin punya pekerjaan dan tinggal di luar negeri.
5. Merasa dihargai tinggi dalam bidang pekerjaan Anda (63%) Hampir mirip dengan nomor tiga, bedanya aktualisasi diri yang dilihat oleh orang lain. Merasa dihargai oleh orang lain dan dianggap mampu, dianggap profesional dalam bidang pekerjaan anda. Pujian dari rekan kerja, atasan, istri atau orang tua adalah salah satu bentuk reward.
6. Memiliki pekerjaan yang bisa menolong orang lain (55%) Buat sebagian orang menolong orang lain adalah salah satu kesuksesan. Walau tidak menghasilkan uang banyak namun jika berhasil meringankan beban orang lain dianggap sukses. Ada kebahagiaan tersendiri saat kita berhasil menolong orang lain karena manusia pada hakikatnya adalah mahluk sosial yang harus saling tolong-menolong. Berbanding terbalik dengan para koruptor yang justru banyak uang tapi menyengsarakan banyak orang.
7. Bisa menghasilkan uang banyak (45%) Nah ternyata uang masuk di poin ketujuh, uang dikalahkan oleh keenam faktor di atas padahal dengan uang orang bisa membeli apa saja yang diinginkan seperti liburan ke luar negeri, gadget canggih, dan lain-lain. Ternyata perasaan nyaman dengan uang banyak tidak sebanding dengan perasaan yang didapat dari keenam poin di atasnya.
8. Bisa melakukan apa yang ingin dikerjakan, meskipun itu tidak menghasilkan banyak uang (38%) Walau tidak menghasilkan banyak uang tapi keinginan bisa terpenuhi juga salah satu faktor yang dianggap sukses. Kadang orang terikat dengan pekerjaan dan rutinitas yang membosankan, ingin keluar dari zona itu tetapi sulit karena faktor uang. Kebebasan untuk melakukan yang ingin dilakukan tidak bisa dipungkiri adalah salah satu kesuksesan.
9. Bisa terkenal dan ngetop (5%) Dokter terkenal, pengacara terkenal, artis ngetop, pengusaha yang punya nama. Itu menambah gengsi seseorang. Banyak orang yang rumahnya kecil dan masuk gang tapi mobilnya BMW seri terbaru. Itu semua demi gengsi dan popularitas supaya dapat tanggapan positif dari orang lain. Ada juga orang yang lebih suka kerja di kantor mewah yang bergengsi daripada jualan makanan karena kerja di kantor dianggap lebih bergengsi padahal sebenarnya jualan makanan menghasilkan uang lebih banyak.
10. Bisa lepas dari kontrol orang tua (5%) Kadang orang tua masih ikut campur dalam urusan pekerjaan atau keluarga. Nah, saat seseorang bisa 100% lepas dari orang tua dan dianggap mandiri adalah salah satu kesuksesan. Makanya sebagian orang setelah menikah tidak mau serumah dengan mertua karena ingin lepas dari kontrol mereka sepenuhnya.

KEPEMIMPINAN 6 CEO
Jangan pernah berhenti bermimpi menjadi sukses. Apakah Anda ingin menjadi karyawan yang memegang jabatan tertinggi, atau menjadi pengusaha yang sukses, selalu ada nilai-nilai kehidupan yang bisa Anda jadikan pegangan. Bagaimana para CEO dunia ini mengelola kesuksesannya, bisa memberikan wawasan bagi kita untuk berjuang menjadi orang yang lebih baik. Berikut adalah enam CEO dan nilai-nilai kepemimpinan bisa dijadikan penuntun bagi pemilik bisnis baru, karyawan, maupun entrepreneur. Termasuk di dalamnya, Anda!
1. Steve Ballmer, CEO, Microsoft
Jadilah orang yang pantang mundur. “Nomor satu, ide-ide yang hebat itu penting. Kedua, temukan passion Anda. Dan nomor tiga, jadilah orang yang gigih, pantang mundur. Microsoft ditemukan dari satu ide bagus yang dimiliki Bill Gates dan Paul Allen, yang tidak dipunyai orang lain.”
2. Alan Mulally, CEO, Ford
Berkembang dalam menghadapi kesulitan; keberuntungan akan menguntungkan mereka yang berani. Mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir tidak begitu baik untuk industri otomotif adalah sesuatu yang sangat meremehkan. Brand Ford yang ikonik, seperti para kompetitornya, berada dalam kesulitan yang mengerikan. Hari ini, gerakan yang berani dan negosiasi yang cerdas telah membuat pembuat mobil tidak hanya tetap hidup, tetapi juga menghasilkan keuntungan.
3. Mark Pincus, CEO, Zynga
Sesuatu yang simpel bisa menjadi lebih baik. Dalam dunia dimana sesuatu yang lebih besar, lebih cepat, dan lebih mewah, menjadi kalimat kunci yang penting, Zynga membuktikan bahwa masih ada tempat untuk kesenangan yang bersahaja. Game di Facebook itu tidak berteknologi tinggi, namun kepopulerannya tidak terbantahkan di masyarakat Amerika.
4. Larry Page, CEO, Google
Kenali batasan Anda; selalu jaga ego Anda. Ketika Larry Page dan Sergey Brin mulai membangun Google, kedua pria ini telah meramalkan bahwa skill mereka belum tentu sejalan dengan nilai yang dapat dibawa seorang CEO. Oleh karena itu mereka merekrut veteran di bidang teknologi, Eric Schmidt, untuk memberikan supervisi yang diperlukan untuk membuat Google menjadi perusahaan yang sukses seperti sekarang.
5. Mark Zuckerberg, CEO, Facebook
Pikirkan jangka panjang, bukan kepuasan yang cepat. Orang yang sukses biasanya akan tergoda menjual perusahaannya, lalu menciptakan bisnis lain yang lebih hebat. Zuckerberg pun telah berulang kali menerima kesempatan untuk menjual social media-nya kepada peminat yang berani membeli dengan harga tinggi. Namun ia bertahan, karena percaya bahwa akan ada potensi yang lebih besar dan lebih baik di masa depan. Intuisinya tepat. Banyak analis bisnis memperkirakan nilai Facebook mencapai 100 milyar dollar saat ini.
6. Steve Jobs, CEO, Apple
Jadilah seorang visioner. Kesuksesan Apple hampir seluruhnya disebabkan oleh visinya. Ia sempat digulingkan dari perusahaan yang dibangunnya pada 1984. Namun para penerusnya: John Sculley, Michael Spindler, dan Gil Amelio, gagal mengangkat perusahaan tersebut. Sejak kembali ke perusahaan pada 1997, Jobs menunjukkan kemampuannya yang luar biasa untuk menciptakan visi ke depan. Ia memberikan sisi artistik pada lini produknya, dan menciptakan produk-produk yang layak diimpikan para pengguna, dan menghasilkan nilai harga yang lebih besar dari para kompetitornya. Jobs juga merancang ekosistem yang membawahi produk-produk Apple, termasuk aksesori dan layanannya (seperti iTunes dan App Store).
Diambil dari beberapa sumber

No comments: