Saturday, 15 June 2013

MEMAKNAI CINTA SEJATI (Sebuah Renungan Pendek)



          Cinta merupakan sebuah rasa yang tidak nampak oleh mata. Namun dapat tercermin melalui raga. Karena orang yang sedang jatuh cinta, disadari atau tidak, dia akan merefleksikan apa yang sedang dirasakannya ke dalam gerak gerik hidupnya.
          Setiap insan yang masih memiliki hati pasti akan merasakan yang namanya cinta, baik cinta terhadap sanak keluarganya, lawan jenisnya, teman karibnya maupun kepada Allah SWT ataupun sang pembawa risalah, Nabi Muhammad SAW.
           Pada intinya, cinta itu terbagi menjadi 3 bagian, pertama cinta kepada dunia dan apa-apa yang ada di dalamnya. Cinta yang pertama ini merupakan anugerah Allah SWT terhadap seluruh umat manusia, tanpa memandang agamanya. Orang nasrani, yahudi, islam, atau apapun agamanya bahkan yang tak beragama, dianugerahi cinta jenis ini. setidaknya ada 3 katageri dalam cinta dunia ini yaitu cinta akan kekuasaan, cinta akan harta benda dan cinta terhadap lawan jenis. Semua cinta jenis ini merupakan cinta semu yang menipu. Tidak sedikit dari manusia yang telah terperdaya dan terlena karenanya. Disebabkan saking cintanya terhadap dunia, terkadang perintah agama terabaikan, norma dan sopan santun terpinggirkan. Berbagai cara dilakukan demi apa yang diyakininya sebagai cinta sejatinya.


          Adapun jenis cinta kedua adalah cinta kepada sang pencipta. Cinta jenis ini merupakan cinta yang hakiki. Karena yang dicintainya merupakan Dzat yang hakiki. Orang yang telah menambatkan cintanya pada Allah SWT maka dia akan senantiasa merasa cukup hidupnya. Dia tidak akan berambisi terhadap dunia. Karena menurutnya, justru dunialah sebagai penyebab hilangnya cintanya kepada-Nya. Dia sadar bahwa dunia ini adalah perantara (wasilah) serta sarana untuk kehidupan yang hakiki. Dunia ini hanyalah sementara alias nisbi. Untuk itu, dunia ini hanya diletakan di tangannya sedangkan yang ada di hatinya hanya Allah SWT. Cinta jenis kedua ini akhirnya mengantarkan dirinya pada cinta jenis cinta yang ketiga, yaitu dia mencintai dunia tapi hanya sebatas karena perintah-Nya. Kecintaan terhadap dunia tidak melebihi kecintaannya terhadap sang pencipta dunia. Wallahu a'lam bish-sawwab....

No comments: