Kemajuan
sekolah sangat bergantung pada sosok pemimpinnya, yakni kepala sekolah. Sebab,
kepala sekolahlah yang berada di garda depan untuk menggerakkan kegiatan dan
menetapkan target sekolah. Keputusan-keputusan penting yang berdampak besar
bagi sekolah terlahir darinya.
Apalagi
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dunia sekolah
pun tak luput dari perubahan. Dan dalam rangka mengantisipasi perubahan yang
terus bergulir tersebut merupakan tugas kepala sekolah. Kepala sekolah dituntut
untuk menentukan langkah-langkah strategis dan produktif dalam mengawal
perubahan agar sekolah tetap survive dan terus berkembang.
Itulah
amanah dan tugas besar kepala sekolah yang nantinya akan dipikul oleh Alex Nanang
Agus Sifa, S.Fil.I. Pria kelahiran Banyumas 27 tahun silam ini mendapat
kepercayaan dari pihak yayasan untuk memimpin SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01
Purwokerto. Di usianya yang cukup muda ini, dia harus bisa mendampingi dan
mengarahkan sekitar 90 pegawai dan lebih dari 850 siswa.
Sedikit
menelisik perjalanan karirnya, dia mulai bergabung di Al Irsyad sejak
pertengahan tahun 2011. Setelah menyelesaikan strata satunya di ISID Gontor
Ponorogo Jawa Timur, dia kembali ke kampung halamannya, Purwokerto, dan
mendaftarkan dirinya di Al Irsyad. Setelah diterima, di tahun pertamanya, dia
ditempatkan di SD Al Irsyad 02 Purwokerto sebagai guru dan mengajar di kelas
bawah. Satu tahun kemudian, dia diangkat menjadi wakil kepala sekolah level III
dengan masa jabatan yang seharusnya adalah dua tahun. Namun baru satu tahun menjabat,
kini dia diangkat menjadi kepala sekolah di SD Al Irsyad 01 Purwokerto.
Kedepannya,
dalam melaksankan tugas dan amanat besar ini, dia akan membawa sebuah jargon
baru hasil renungannya sendiri, yang disingkat dengan istilah “SOLID.” Solid
adalah sebuah strategi baru yang berasal dari singkatan; Spiritual,
Organitation, Languages, Intellectual dan Discipline. Kelima kata ini lah
yang akan menjiwai dan menjadi ruh dikepemimpinannya dua tahun ke depan.
Dalam
pandangannya, memimpin tidak harus selalu di posisi depan, dalam artian pemimpin
tidak selalu harus memberikan instruksi dan menyuruh, tapi pemimpin juga bisa
diartikan dengan mengajak yang dipimpin bersama-sama menjalankan tugasnya
masing-masing dengan baik. Ia mengutip sebuah peribahasa; Don’t walk behind
of me because I am not a leader, don’t walk in front of me because I am not a
follower, but walk beside me and let’s walk together. “Jangan berjalan
di belakangku karena aku bukan pemimpin, jangan berjalan di depanku karena aku
bukan pengikut, tapi berjalanlah di sampingku dan mari berjalan bersama-sama.
No comments:
Post a Comment