Monday, 15 December 2014

ALEX NANANG AGUS SIFA, S.FIL.I; MENJADI KEPALA SEKOLAH DI USIA MUDA




Kemajuan sekolah sangat bergantung pada sosok pemimpinnya, yakni kepala sekolah. Sebab, kepala sekolahlah yang berada di garda depan untuk menggerakkan kegiatan dan menetapkan target sekolah. Keputusan-keputusan penting yang berdampak besar bagi sekolah terlahir darinya.

Apalagi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dunia sekolah pun tak luput dari perubahan. Dan dalam rangka mengantisipasi perubahan yang terus bergulir tersebut merupakan tugas kepala sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk menentukan langkah-langkah strategis dan produktif dalam mengawal perubahan agar sekolah tetap survive dan terus berkembang.

Itulah amanah dan tugas besar kepala sekolah yang nantinya akan dipikul oleh Alex Nanang Agus Sifa, S.Fil.I. Pria kelahiran Banyumas 27 tahun silam ini mendapat kepercayaan dari pihak yayasan untuk memimpin SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto. Di usianya yang cukup muda ini, dia harus bisa mendampingi dan mengarahkan sekitar 90 pegawai dan lebih dari 850 siswa.

Sedikit menelisik perjalanan karirnya, dia mulai bergabung di Al Irsyad sejak pertengahan tahun 2011. Setelah menyelesaikan strata satunya di ISID Gontor Ponorogo Jawa Timur, dia kembali ke kampung halamannya, Purwokerto, dan mendaftarkan dirinya di Al Irsyad. Setelah diterima, di tahun pertamanya, dia ditempatkan di SD Al Irsyad 02 Purwokerto sebagai guru dan mengajar di kelas bawah. Satu tahun kemudian, dia diangkat menjadi wakil kepala sekolah level III dengan masa jabatan yang seharusnya adalah dua tahun. Namun baru satu tahun menjabat, kini dia diangkat menjadi kepala sekolah di SD Al Irsyad 01 Purwokerto.

Kedepannya, dalam melaksankan tugas dan amanat besar ini, dia akan membawa sebuah jargon baru hasil renungannya sendiri, yang disingkat dengan istilah “SOLID.” Solid adalah sebuah strategi baru yang berasal dari singkatan; Spiritual, Organitation, Languages, Intellectual dan Discipline. Kelima kata ini lah yang akan menjiwai dan menjadi ruh dikepemimpinannya dua tahun ke depan.


Dalam pandangannya, memimpin tidak harus selalu di posisi depan, dalam artian pemimpin tidak selalu harus memberikan instruksi dan menyuruh, tapi pemimpin juga bisa diartikan dengan mengajak yang dipimpin bersama-sama menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik. Ia mengutip sebuah peribahasa; Don’t walk behind of me because I am not a leader, don’t walk in front of me because I am not a follower, but walk beside me and let’s walk together. “Jangan berjalan di belakangku karena aku bukan pemimpin, jangan berjalan di depanku karena aku bukan pengikut, tapi berjalanlah di sampingku dan mari berjalan bersama-sama. 

Siswa SD Al Irsyad 01 Purwokerto Sabet Juara 1 Wushu


Juno Kusuma Dinata namanya, putra dari bapak Suharto kelahiran 3 Juni 2005, adalah seorang anak yang ternyata sarat prestasi di tingkat regional maupun nasional. Olah raga wushu memang menjadi pilihannya, olahraga yang memadukan antara kekuatan dan keindahan gerak tersebut ditekuni oleh juno semenjak masih kelas TK B sampai saat ini kelas 4 di SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto.

Latihan tanpa lelah yang dilakukan oleh juno saat ini sudah membuahkan hasil, setidaknya berberapa kejuaraan yang diikuti telah mempersembahkan medali untuk juno seperti kejuaran Wushu Yasanis open 2014 di Surabaya yang merupakan kejuaraan tingkat nasional yang diikuti oleh juno  dan mendapatkan juara harapan satu di kelas Qianshu (tombak).

Kemudian belum lama ini juno juga mengikuti invitasi Wushu Taolu pelajar kabupaten semarang dan memborong juara dari tiga kelas lomba yang diadakan yaitu juara satu kelas Jianshu (pedang) putra junior C, kemudian juara dua kelas Qianshu (tombak) putra junior C, dan terakhir juara ketiga kelas Jianshu (tangan kosong) putra junior C.

Menurut kepala sekolah, ustadz Alex Nanang Agus Sifa, S.Fil.I, hal ini membuktikan bahwa latihan dan kerja keras yang dijalani oleh mas Juno mampu memberikan prestasi yang membanggakan bagi keluarga dan almamaternya di SD Al Irsyad AL Islamiyyah 01 Purwokerto. Mas Juno juga telah membuktikan dirinya bahwa siapa yang bersungguh-sungguh, pasti dia akan berhasil. Man Jadda wajada.

Harapannya, pretasi yang telah ditorehkan oleh juno tersebut dapat menjadi motivasi dan mampu untuk diikuti oleh teman-temannya yang lain, pungkasnya. 

SD 01 AL IRSYAD BERI SALURKAN BANTUAN SISWA MISKIN

SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto selalu berusaha memberikan layanan terbaik untuk semua peserta didiknya. Di samping layanan-layanan dalam bentuk administrasi, juga layanan-layanan dalam bentuk pembelejaran siswa di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar seluruh peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dengan semangat dan antusias.

Pada hari Sabtu, 13 Desember kemarin, SD Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto menyalurkan bantuan operasional kepada siswa kurang mampu. Ini adalah bentuk layanan sekaligus perhatian sekolah kepada siswa yang kurang mampu.

Jumlah yang diberikan pun tidak sedikit, totalnya 22.995.000 rupiah. Dimana bantuan ini diserahkan kepada 20 siswa kurang mampu yang ada di sekolah. Siswa siswi yang mendapat bantuan tersebut adalah mereka yang benar-benar berhak mendapat bantuan. Tentunya pihak sekolah sangat berhati-hati dalam memilih siswa siswi yang mendapat bantuan ini. Diantara cara pemilihannya adalah sekolah mengaudiensi pihak wali murid yang bersangkutan dan juga melakukan kunjungan / home visit.

Dari sejumlah bantuan di atas, sekolah memberikan berupa barang kepada para siswa yang diwakili langsung oleh orang tua mereka. Bantuan tersebut oleh sekolah dibelikan peralatan sekolah, seperti seragam sekolah lengkap, sepatu sekolah, tas, dan juga alat tulis sekolah seperti buku, pulpen dan penggaris.

Hadir dalam acara penyerahan itu, komite sekolah, Ibu R.R. Roro, SE dan kepala sekolah ustadz Alex Nanang Agus Sifa, S.Fil.I. Wajah sumringah terlihat jelas menghiasi para wali murid yang mendapatkan bantuan tersebut. Mereka mengucapkan banyak terima kasih karena dengan bantuan itu, mereka sangat terbantu terlebih di saat harga-harga semakin naik seperti sekarang ini. 


Wednesday, 10 December 2014

PROFILE DR. M. SYAFII ANTONIO, M.Ec





Saya lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 12 mei 1967. Nama asli saya Nio Cwan Chung. Saya adalah WNI keturunan Tionghoa. Sejak kecil saya mengenal dan menganut ajaran Konghucu, karena ayah saya seorang pendeta Konghucu. Selain mengenal ajaran Konghucu, saya juga mengenal ajaran Islam melalui pergaulan di lingkungan rumah dan sekolah. Saya sering memperhatikan cara-cara ibadah orang-orang muslim. Kerena terlalu sering memperhatikan tanpa sadar saya diam-diam suka melakukan shalat. Kegiatan ibadah orang lain ini saya lakukan walaupun saya belum mengikrarkan diri menjadi seorang muslim.
Kehidupan keluarga saya sangat memberikan kebebasan dalam memilih agama. Sehingga saya memilih agama Kristen Protestan menjadi agama saya. Setelah itu saya berganti nama menjadi Pilot Sagaran Antonio. Kepindahan saya ke agama Kristen Protestan tidak membuat ayah saya marah. Ayah akan sangat kecewa jika saya sekeluarga memilih Islam sebagai agama.
Sikap ayah saya ini berangkat dari image gambaran buruk terhadap pemeluk Islam. Ayah saya sebenarnya melihat ajaran Islam itu bagus. Apalagi dilihat dari sisi Al Qur’an dan hadits. Tapi, ayah saya sangat heran pada pemeluknya yang tidak mencerminkan kesempurnaan ajaran agamanya.
Gambaran buruk tentang kaum muslimin itu menurut ayah saya terlihat dari banyaknya umat Islam yang berada dalam kemiskinan,keterbelakangan,dan kebodohan. Bahkan, sampai mencuri sandal di mushola pun dilakukan oleh umat Islam sendiri. Jadi keindahan dan kebagusan ajaran Islam dinodai oleh prilaku umatnya yang kurang baik.
Kendati demikian buruknya citra kaum muslimin di mata ayah, tak membuat saya kendur untuk mengetahui lebih jauh tentang agama islam. Untuk mengetahui agama Islam, saya mencoba mengkaji Islam secara komparatif (perbandingan) dengan agama-agama lain. Dalam melakukan studi perbandingan ini saya menggunakan tiga pendekatan, yakni pendekatan sejarah, pendekatan alamiah, dan pendekatan nalar rasio biasa. Sengaja saya tidak menggunakan pendekatan kitab-kitab suci agar dapat secara obyektif mengetahui hasilnya.
Berdasarkan tiga pendekatan itu, saya melihat Islam benar-benar agama yang mudah dipahami ketimbang agama-agama lain. Dalam Islam saya temukan bahwa semua rasul yang diutus Tuhan ke muka bumi mengajarkan risalah yang satu, yaitu Tauhid. Selain itu, saya sangat tertarik pada kitab suci umat Islam, yaitu Al-Qur’an. Kitab suci ini penuh dengan kemukjizatan, baik ditinjau dari sisi bahasa, tatanan kata, isi, berita, keteraturan sastra, data-data ilmiah, dan berbagai aspek lainnya.
Ajaran Islam juga memiliki system nilai yang sangat lengkap dan komprehensif, meliputi system tatanan akidah, kepercayaan, dan tidak perlu perantara dalam beribadah. Dibanding agama lain, ibadah dalam islam diartikan secara universal. Artinya, semua yang dilakukan baik ritual, rumah tangga, ekonomi, sosial, maupun budaya, selama tidak menyimpang dan untuk meninggikan siar Allah, nilainya adalah ibadah. Selain itu,disbanding agama lain, terbukti tidak ada agama yang memiliki system selengkap agama Islam.Hasil dari studi banding inilah yang memantapkan hati saya untuk segera memutuskan bahwa Islam adalah agama yang dapat menjawab persoalan hidup.

Masuk Islam
Setelah melakukan perenungan untuk memantapkan hati, maka di saat saya berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku SMA, saya putuskan untuk memeluk agama Islam. Oleh K.H.Abdullah bin Nuh al-Ghazali saya dibimbing untuk mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat pada tahun 1984. Nama saya kemudian diganti menjadi Syafii Antonio.
Keputusan yang saya ambil untuk menjadi pengikut Nabi Muhammad saw. Ternyata mendapat tantangan dari pihak keluarga. Saya dikucilkan dan diusir dari rumah. Jika saya pulang, pintu selalu tertutup dan terkunci. Bahkan pada waktu shalat, kain sarung saya sering diludahi. Perlakuan keluarga terhadap diri saya tak saya hadapi dengan wajah marah, tapi dengan kesabaran dan perilaku yang santun. Ini sudah konsekuensi dari keputusan yang saya ambil.
Alhamdulillah,perlakuan dan sikap saya terhadap mereka membuahkan hasil. Tak lama kemudian mama menyusul jejak saya menjadi pengikut Nabi Muhammad saw. Setelah mengikrarkan diri, saya terus mempelajari Islam, mulai dari membaca buku, diskusi, dan sebagainya. Kemudian saya mempelajari bahasa Arab di Pesantren an-Nidzom, Sukabumi, dibawah pimpinan K.H.Abdullah Muchtar.
Lulus SMA saya melanjutkan ke ITB dan IKIP, tapi kemudian pindah ke IAIN Syarif Hidayatullah. Itupun tidak lama, kemudian saya melanjutkan sekolah ke University of yourdan (Yordania). Selesai studi S1 saya melanjutkan program S2 di international Islamic University (IIU) di Malaysia, khusus mempelajari ekonomi Islam.
Selesai studi, saya bekerja dan mengajar pada beberapa universitas. Segala aktivitas saya sengaja saya arahkan pada bidang agama. Untuk membantu saudara-saudara muslim Tionghoa, Saya aktif pada Yayasan Haji Karim Oei. Di yayasan inilah para mualaf mendapat informasi dan pembinaan. Mulai dari bimbingan shalat, membaca Al-Qur’an, diskusi, ceramah, dan kajian Islam, hingga informasi mengenai agama Islam. (Hamzah, mualaf.com)
Redaksi : Saat ini M Syafii Antonio aktif diberbagai Lembaga Keuangan Islam/Syariah baik Bank maupun Non Bank, dan membina berbagai pendidikan syariah
Dr. Muhammad Syafii Antonio, MSc 
  • Doktor Banking & Micro Finance, University of Melbourne, 2004 
  •  Master of Economic, International Islamic University, Malayasia, 1992 
  •  Sarjana Syariah, University of Jordan, 1990 
  •  Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia 
  •  Dewan Komisaris Bank Syariah Mega Indonesia 
  •  Dewan Syariah BSM 
  •  Dewan Syariah Takaful 
  •  Dewan Syariah PNM 
  •  Dewan Syariah Nasional, MUI

Perbankan dan Syariah serta Pesantren
Muhammad Syafii Antonio adalah seorang alumni pesantren yang tercebur ke dunia perbankan. Masuk pesantren dengan alasan ingin mendalami Islam sebagai agama yang baru dianutnya, Syafii menapak sukses hingga menjadi pakar ekonomi syariah nasional saat ini.
Ia memulai pendidikan pesantrennya pada 1985, ketika lulus dari SMU. Ia masuk pesantren tradisional An-Nizham, Sukabumi. Alasannya ketika itu ingin mendalami ilmu keislaman secara utuh. "Jika ingin menjadi muslim yang komprehensif, pesantren adalah tempat yang ideal."
Tiga tahun di pesantren, ia melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ia mendaftar ke ITB, IKIP, dan IAIN. Meski diterima, karena ia ingin lebih besar untuk mempelajari Islam, Syafii memilih belajar ke luar negeri. Lewat Muhammadiyah, ia mendapat kesempatan belajar di Yordania untuk studi Islam bidang syariah.
Di saat yang sama ia juga mengambil kuliah ekonomi. Lalu ia melanjutkan ke Al-Azhar untuk memperdalam studi Islam. Perjalanan hidupnya berbelok ketika ia batal melanjutkan ke Manchester University karena Perang Teluk. Akhirnya, ia mendaftar ke International Islamic University Malaysia. Ia mengambil studi Banking and Finance dan selesai pada 1992.
Syafii berkecimpung di perbankan syariah mulai tahun itu juga saat ia bertemu delegasi Indonesia yang akan mendirikan bank syariah setelah melihat contoh bank syariah di Malaysia.
Kembali ke Indonesia, ia bergabung dengan Bank Muamalat, bank dengan sistem syariah pertama di Indonesia. Dua tahun setelah itu, ia mendirikan Asuransi Takaful, lalu berturut-turut reksa dana syariah. Empat tahun membesarkan Bank Muamalat, ia mundur dan mendirikan Tazkia Group yang memiliki beberapa unit usaha dengan mengembangkan bisnis dan ekonomi syariah.
Sebagai alumni pesantren, Syafii mengungkapkan ketidakyakinannya bahwa kurikulum pesantren bisa menghasilkan seseorang dengan mental teroris. "Apalagi pesantren tradisional atau salafi," katanya. Pada pesantren ini, tuntutan untuk tasawufnya cukup tinggi sehingga mereka menekankan pada akhlak dan etika. "Bahkan saya melihat beberapa pesantren bisa terjerumus pada zuhud yang negatif dan sangat berseberangan dengan apa yang saya dorong sekarang," katanya.
Begitu pula di beberapa pesantren modern dan progresif seperti Gontor, Darunnajah, dan lain-lain, pendekatan metode belajarnya sudah diperbarui. "Santrinya sudah menggunakan dua bahasa asing dan tidak terlalu terikat pada mazhab tertentu dari sisi fiqih dan akidah."
Kemudian ada jenis pesantren lainnya, yaitu yang mencoba tidak hanya berkutat pada aspek teologi dan teori, tapi mungkin mereka mencoba untuk merespons tantangan modernisasi dan westernisasi sebagai realisasi amar ma'ruf nahi munkar. "Kalau yang terakhir ini yang dikembangkan beberapa pesantren di Indonesia, tanpa saya berhak menyebut nama, mungkin itu bisa jadi yang paling dekat pada pergerakan-pergerakan yang lebih progresif," katanya. Toh, kalau pun ada tersangka teroris, itu tak bisa disebut mewakili pesantren dan ajaran Islam.
Sebagai alumni pesantren, Syafii juga memiliki kritik terhadap pendidikan pesantren saat ini. "Saya lihat kurikulumnya harus ditinjau ulang," katanya. Ia mencontohkan kitab-kitab klasik yang diajarkan di pesantren. "Konteks dan contohnya sudah sangat klasik dan belum tentu selesai dipelajari dalam dua-tiga tahun," katanya. Ia mengimbau agar kurikulum pesantren memadatkan apa saja yang harus dipelajari santri. "Ada target yang harus dirancang untuk santri," katanya.
Selain itu, gaya belajar pesantren juga masih terpusat pada satu-dua kiai. "Tak ada regenerasi dan tentu sangat berat bagi para kiai itu untuk mengajar sekian banyak santri," katanya. Karenanya, tak heran jika terdapat jarak yang jauh dalam penguasaan ilmu antara kiai dan asistennya. 



Dr.Muhammad Syafii Antonio,MEc (Nio Gwan Chung) is the icon of Islamic banking and finance in Indonesia. He is the Chairman of Tazkia University College of Islamic Economics (STEI TAZKIA). He earned his PhD in Micro Finance from University of Melbourne (2004), Master of Economics from International Islamic University, Malaysia (1992) and completed his first degree in Islamic Law from University of Jordan (1990). He also conducted a visiting research program at Al-Azhar University Cairo and Oxford University, UK. With his team in Tazkia Consulting, Antonio has helped the establishment of more than 14 Islamic divisions of conventional banks, 7 newly established Islamic insurance operations, and trained more than 6000 financial practitioners in the country. Currently Antonio seats as Islamic Banking Committee at the Central Bank of Indonesia, Central Bank of Malaysia, Global Shariah Board of al- Mawarid Finance and insurance DUBAI. Antonio also supervises Bank Syariah Mandiri, Takaful insurance, Bank Mega Syariah, Schroders Investment Manager dan PNM holding. Up today, Antonio published more than 12 books on Islamic banking, Zakat, Leadership and Managemen. For his effort in this field Antonio was awarded “Syariah Award” by the Central Bank of Indonesia, Indonesian Council of Ulama (MUI), and Bank Muamalat (2003), Anticorruption & Good Governance Award by Ministry of State Apparatus (2007), Arab Asia Finance Recognition Award by Arab Asia Finance Forum (2008) and won Australian Alumni Award from the Government of Australia (2009). Antonio is also the recipient of IBF Award, 2009 for his best selling book “Muhammad SAW The Super Leader Super Manager”, and IDB Prize Nominee from Indonesia (by the Ministry of Finance). Syafii melihat para kiai ilmunya sangat banyak dan ikhlas, tapi kurang responsnya terhadap masalah-masalah sosial, ekonomi, dan kemasyarakatadap masalah-masalah sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan. Dalam media apa pun, tulisan kiai sangat jarang sekali. Ketika muncul pemikiran frontal, mereka cenderung reaktif, bukan proaktif. "Seharusnya jika ada ide-ide jernih langsung dituliskan dan disampaikan ke masyarakat," katanya. 

Dr.Muhammad Syafii Antonio,MEc (Nio Gwan Chung) adalah salah satu ICON keuangan dan perbankan syariah di Indonesia. Beliau diamanati sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) TAZKIA. Meyelesaikan program Doktoral dalam Micro Finance dari University of Melbourne (2004), Master of Economics dari International Islamic University, Malaysia (1992) dan lulus sebagai sarjana Syariah dari University of Jordan (1990). Disamping itu Antonio telah melakukan visiting research di Al-Azhar University Cairo dan Oxford University, Inggris. Melalui Batasa Tazkia Consulting, Antonio telah membantu penumbuhan lebih dari 14 Unit Usaha Perbankan Syariah dan 7 asuransi syariah serta melatih lebih dari 6000 praktisi keuangan. Saat ini Antonio diamanati sebagai Komite Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Shariah Advisory Council Bank Sentral Malaysia, serta Global Shariah Board al- Mawarid DUBAI. Antonio juga duduk sebagai Advisor/Dewan Pengawas di Bank Syariah Mandiri, Takaful, Bank Mega Syariah, Schroders Investment Manager dan PNM. Antonio telah menerbitkan 12 buku tentang Perbankan Syariah, Leadership dan Manajemen. Atas kiprahnya Antonio dianugrahi “Syariah Award” oleh Bank Indonesia, MUI dan Bank Muamalat (2003), Anticorruption & Good Governance Award dari Kementrian Aparatur Negara (2007), Arab Asia Finance Recognition Award dari Arab Asia Finance Forum (2008) dan Australian Alumni Award dari Pemerintah Australia (2009). Antonio adalah penerima Best Islamic Book (IBF Award, 2009), juga dipromosikan oleh Departement Keuangan RI sebagai nominee IDB Prize dari Indonesia. 

Dr.Muhammad Syafii Antonio,MEc (Nio Gwan Chung) is the icon of Islamic banking and finance in Indonesia. He is the Chairman of Tazkia University College of Islamic Economics (STEI TAZKIA). He earned his PhD in Micro Finance from University of Melbourne (2004), Master of Economics from International Islamic University, Malaysia (1992) and completed his first degree in Islamic Law from University of Jordan (1990). He also conducted a visiting research program at Al-Azhar University Cairo and Oxford University, UK. With his team in Tazkia Consulting, Antonio has helped the establishment of more than 14 Islamic divisions of conventional banks, 7 newly established Islamic insurance operations, and trained more than 6000 financial practitioners in the country. Currently Antonio seats as Islamic Banking Committee at the Central Bank of Indonesia, Central Bank of Malaysia, Global Shariah Board of al- Mawarid Finance and insurance DUBAI. Antonio also supervises Bank Syariah Mandiri, Takaful insurance, Bank Mega Syariah, Schroders Investment Manager dan PNM holding. Up today, Antonio published more than 12 books on Islamic banking, Zakat, Leadership and Managemen. For his effort in this field Antonio was awarded “Syariah Award” by the Central Bank of Indonesia, Indonesian Council of Ulama (MUI), and Bank Muamalat (2003), Anticorruption & Good Governance Award by Ministry of State Apparatus (2007), Arab Asia Finance Recognition Award by Arab Asia Finance Forum (2008) and won Australian Alumni Award from the Government of Australia (2009). Antonio is also the recipient of IBF Award, 2009 for his best selling book “Muhammad SAW The Super Leader Super Manager”, and IDB Prize Nominee from Indonesia (by the Ministry of Finance). Syafii melihat para kiai ilmunya sangat banyak dan ikhlas, tapi kurang responsnya terhadap masalah-masalah sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan

                                                                                                                               


Tuesday, 9 December 2014

WALI MURID & SDM SD AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH 01 PURWOKERTO IKUTI MOTIVATION TRAINING "MAN JADDA WAJADA"



Untuk kesekian kalinya di semester pertama tahun pelajaran 2014/2015 ini, acara yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) sekolah diadakan. Perhatian terhadap kompetensi dan komitmen dalam diri SDM sekolah ini menjadi salah satu fokus utama dalam peningkatan pendidikan di SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto, terutama dalam peningkatan spiritual, emosional dan intelektual.
Setelah dua minggu sebelumnya mengundang pembicara tentang pengobatan nabi (at tib an nabawi) bersama mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo Mesir yang juga merupakan pengisi acara Khazanah Trans7 dan juga merupakan alumni SD Al Irsyad 01, kemarin, tepatnya Sabtu tanggal 6 Desember 2014, SD Al Irsyad 01 kembali mengundang pembicara yang merupakan motivator nasional dan penulis buku best seller “Man Jadda Wajada,” ustadz Akbar Zainudin, M.M.
Pelatihan motivasi atau yang lebih populer dikenal dengan motivation training ini dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu sesi pertama bersama wali murid dan sesi kedua bersama seluruh SDM sekolah. Tidak lupa, sekolah juga mengundang pengurus harian LPP Al Irsyad untuk memberikan sambutan dan membuka acara.
Dalam sambutannya, ustadz Totok Yulianto, S.Pd, yang merupakan Ketua Harian LPP menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas terselenggaranya acara training motivasi ini. Beliau juga menyampaikan pujian kepada pengurus komite yang baru dibentuk kurang dari satu bulan namun sudah bekerjasama dengan baik bersama manajemen sekolah. Ini merupakan langkah awal yang sangat bagus untuk kemajuan SD Al Irsyad 01 ke depannya, ungkapnya dalam mengakhiri sambutan.

Dalam sesi pertama, pembicara, ustadz Akbar Zainudin, MM, menjelaskan kepada para wali murid akan arti penting peranan orang tua terhadap pendidikan anak. Diantara hal penting yang dijelaskan adalah tentang bagaimana orang tua mengetahui model pembelajaran masing-masing anaknya. Hal ini dimaksudkan agar potensi yang dimiliki anak dapat digali, dibina dan diarahkan.
Adapun sesi kedua, pembicara lebih memfokuskan kepada sikap yang harus dimiliki oleh para guru dalam mendidik para siswanya. Menurutnya, diantara hal-hal penting yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah bagaimana mendidik dengan cinta, mendidik dengan kesadaran dan mendidik dengan hati. Dengan cara demikian, maka apa yang disampaikan oleh guru kepada para siswanya akan cepat masuk ke hati karena memang gurunya mengajarnya juga melalui hati. Tidak hanya itu, pembicara juga memotivasi para guru untuk terus menjadi manusia pembelajar. Karena hanya dengan terus belajar, maka ilmu akan terus berkembang, dan ini akan banyak berpengaruh terhadap kemajuan para siswa.
Acara yang memang diselenggarakan atas kerjasama antara pihak sekolah dengan pengurus komite ini dipandu langsung oleh kepala sekolah, ustadz Alex Nanang Agus Sifa, S.Fil.I dan acara berakhir saat adzan dzuhur dikumandangkan.






SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto Adakan Pemilihan SDM TELADAN


Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tidak bisa terlepas dari kualitas pendidik yang ada di dalamnya. Artinya, faktor kualitas pendidik sangat mempengaruhi hasil atau input terhadap peserta didik. Dalam sebuah kata bijak Arab dikatakan “Inna al-maadah muhimmah, wath-thariqoh ahammu min al-maadah, wal-mudarris ahammu min ath-thariqoh nafsiha.” Secara umum, makna dari kata bijak tersebut adalah bahwa “materi itu penting, tapi cara penyampaian materi itu lebih penting, dan guru yang menyampaikan materi jauh lebih penting.”
Untuk itulah, dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidik, SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto mengadakan berbagai macam kegiatan pengembangan dan peningkatan para pendidik yang diantaranya adalah melalui pemilihan karyawan/SDM teladan.
Acara pemilihan karyawan teladan yang secara khusus dilaksanakan di akhir semester genap ini bertempat di aula SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto gedung utara. Acara ini dihadiri oleh seluruh karyawan yang berjumlah 90 orang dari mulai hokies hingga manajemen sekolah.
Teknisnya, seluruh karyawan dibagikan satu lembar kertas yang berisi empat pilihan, yaitu terdiri dari manajemen teladan, guru teladan, TU teladan dan hokies teladan. Mereka diberi kesempatan untuk memilih langsung keempat karyawan teladan dari 90 karyawan yang ada. Selain itu, mereka juga menuliskan alasan tentang pilihannya tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk melihat sisi-sisi keteladanan dari karyawan yang dipilih.
Setelah penghitungan, akhirnya terpilih 4 karyawan teladan, yang pertama adalah ustadzah Titi Yuniarti, S.E (wakil kepala sekolah level II) sebagai manajemen teladan, ustadz Salimudin, Lc (guru PAI level VI) sebagai guru teladan, ustadz Irham, S.Kom (TU level VI) sebagai TU teladan dan ustadz Feri Setiawan (hokies level IV) sebagai hokies teladan.
Selain mendapatkan piala, mereka juga mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan. Di akhir acara, sekolah juga memberikan hadiah atau reward kepada para karyawan yang memiliki tingkat kehadiran penuh selama satu semester. Mereka adalah ustadzah Nur Aisyah Amini, S.Si (wakil kepala sekolah level V), ustadzah Tri Adi, S.Pd (guru level VI) dan ustadzah Dewi Muazah, S.E (guru level I).
Menurut Alex Nanang AS, S.Fil.I selaku kepala sekolah, acara ini dimaksudkan sebagai sarana evaluasi sekolah di akhir semester. Di samping itu, acara ini juga bertujuan mencari keteladanan di setiap job yang ada di sekolah dan motivasi bagi seluruh karyawan. Dan di antara yang menjadi kriteria utama pemilihan karyawan teladan ini adalah seberapa besar karyawan menerapkan atau mengimplementasikan visi dan misi yang ada di sekolah, lanjutnya.