Tuesday, 24 May 2011

BERGERAKLAH! Karena Diam Itu Mematikan

Alex Nanang Agus Sifa[1]

Dalam hidup ini, tidak ada suatu aksi yang paling berharga dan paling penting selain gerak dan tindakan. Gerak merupakan bukti dari eksistensi kita sebagai manusia. Sedangkan tindakan merupakan pembuktian dari keinginan hasrat hati kita, tindakan adalah usaha untuk mewujudkan cita-cita menjadi kenyataan.
Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi –Direktur INSISTS Jakarta- dalam suatu kajian umum pernah mengatakan bahwa “jika anda tidak berbuat apa-apa berarti anda bukan siapa-siapa”. Apabila kita renungkan secara mendalam, kata-kata tersebut memiliki makna yang begitu luar biasa, keberadaan/eksistensi kita sebagai manusia sangatlah ditentukan dari apa yang kita perbuat. Jika hidup kita hanya untuk main-main tanpa tindakan yang berarti, itu menunjukkan kita ini hanya mainan yang dipermainkan oleh hidup itu sendiri.
Tanpa gerakan dan tindakan, tidak akan ada penemuan-penemuan besar, tidak akan ada usaha-usaha yang berhasil, tidak akan ada manusia-manusia yang berkepribadian mantap dan matang, serta tidak akan ada orang yang berhasil meraih cita-citanya. Suatu hadiah yang diberikan oleh orang lain kepada kita secara cuma-cuma pun tidak akan menjadi milik kita jika kita tidak mau menggerakkan tangan kita untuk menerima hadiah tersebut. Gerakan tangan kita merupakan suatu tindakan.
Sebagaimana juga sering dikemukakan oleh pimpinan pondok Modern Gontor bahwa dalam setiap pergerakan terdapat keberkahan (ان فى الحركة بركة). Hal senada juga pernah disampaikan oleh tokoh intelektual muslim terkenal, M. Iqbal bahwa hidup adalah gerak (الحياة حركة). Maka apabila seseorang yang hidupnya hanya diam, tanpa berbuat, tanpa melakukan tindakan (gerakan) apapun, maka dia diragukan hidupnya.
Tindakan itu sendiri berarti melakukan (mengadakan) suatu perbuatan menurut kehendak sendiri untuk mengatasi suatu masalah. Tanpa tindakan sudah pasti segala sesuatu hanya nol besar atau omong kosong belaka. Tanpa tindakan, manusia akan sama dengan benda mati yang diam.
Bekerja adalah tindakan nyata untuk merealisasikan cita-cita kita. Tidaklah penting kita mempersoalkan pekerjaan apa yang kita pilih atau yang kita inginkan, tetapi yang paling utama adalah apakah tindakan kita sudah didasari dengan niat yang benar? Apakah tindakan kita mensukseskan pekerjaan itu? Apakah kita dapat memusatkan pikiran kita ke arah tujuan yang tepat dan dapat membuang pikiran-pikiran tentang kegagalan serta tidak tidak ragu-ragu bertindak dengan cepat?
Tidak ada satupun yang tidak penting, semuanya ada manfaat dan ada faedahnya. Demikianlah setiap orang di dunia mempunyai hubungan yang erat antara yang satu dengan yang lain. Itulah sebabnya janganlah ragu-ragu dalam mengerjakan sesuatu, kerjakanlah, bertindaklah dan bergeraklah! Kita akan terkejut nanti sebab ternyata kita mempunyai kemampuan di luar kesadaran kita.
Tanpa tindakan demi tindakan janganlah berharap mendapatkan kekuatan demi kekuatan. Bertindaklah sesuai dengan tujuan dan rencana, maka pintu keberhasilan pun akan terbuka lebar. Ada pepatah mengatakan: “Suatu Perjalanan Panjang Dimulai Dari Langkah Yang Pertama, mendaki 1000 tangga harus dimulai dari tangga pertama”, tanpa langkah pertama kita tidak akan pernah sampai ke tempat tujuan.
Orang yang ingin mendapatkan rizqi haruslah bergerak, bertindak serta bekerja dan itu adalah sunnatullah. Islam sangat mendorong umatnya untuk giat bekerja agar mendapatkan rizki, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Jumuah ayat 10:
#sŒÎ*sù ÏMuŠÅÒè% äo4qn=¢Á9$# (#rãÏ±tFR$$sù Îû ÇÚöF{$# (#qäótGö/$#ur `ÏB È@ôÒsù «!$# (#rãä.øŒ$#ur ©!$# #ZŽÏWx. ö/ä3¯=yè©9 tbqßsÎ=øÿè? ÇÊÉÈ
“Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.
Begitu juga untuk memperoleh keberhasilan, seseorang tidak boleh bekerja dan bertindak asal-asalan atau setengah-setengah. Faktor keuletan turut memegang peranan penting di dalam memperoleh keberhasilan. Orang yang ulet adalah orang yang berusaha terus menerus dengan giat dan berkemauan keras, serta menggunakan segala kecakapannya untuk mencapai sesuatu yang dimaksud, baik dalam persaingan maupun perjuangan hidup. Rasulullah SAW bersabda:
احب الأعمال إلى الله أدوامها وإن قّل (رواه الشيخان)
“Allah menyukai perbuatan yang dilakukan terus menerus walupun pekerjaan itu kecil atau sedikit”
(HR. Bukhari Muslim)
Bagi setiap orang yang bermental ulet, tidak ada pekerjaan yang tidak dapat dikerjakannya. Setahap demi setahap, setiap usaha yang telah diprogramkan pasti akan dikerjakannya, sesuai dengan arti kata “ulet” itu sendiri yaitu “tidak mudah patah atau pecah”. Demikian pula mental setiap orang yang betul-betul ulet, mereka tidak mudah patah semangat atau pecah konsentrasinya.
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bekerja keras dan ulet agar kebutuhan hidupnya bisa tercukupi dan dapat memberi kemanfaatan bagi banyak orang, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
باكروا فى طلب الرزق والخوائج فإن الغدو بركة ونجاح (رواه ابن عادى)
“berpagi-pagilah dalam mencari rizki dan kebutuhan hidup, karena di dalam pagi hari itu terkandung berkah dan keberhasilan”. (HR. Ibnu ‘Adi)
Setiap keberhasilan merupakan bagian dari sumbangan yang kita perbuat. Jika sumbangan itu kecil maka kecil pula hasilnya, jika usaha kita rata-rata maka hasilnya pun rata-rata, dan jika sumbangan itu besar maka besar pula hasilnya.
Bergerak, bertindak serta bekerja sungguh-sungguh menjadi penentu yang membedakan antara seorang yang berhasil dengan orang yang gagal. Ketiga hal tersebut adalah sarana yang paling penting agar orang dapat menikmati hidupnya. Bergerak, bertindak serta bekerja itu pahit akarnya tetapi manis buahnya. Apabila kita belum pernah merasakan kesusahan maka kita tidak mungkin akan dapat merasakan keberhasilan dan kemenangan. Janganlah kita katakana “Ah…Bagaimana Nanti” tapi katakanlah “Nanti Bagaimana”.
Dengan bergerak dan bertindak maka kita akan melakukan banyak pekerjaan dan setiap permasalahan akan cepat terselesaikan. Dengan bergerak dan terus bergerak maka tidak ada sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia dalam menggapi cita-citanya. Karena, orang yang berjaya itu bukanlah dikarenakan dia luar biasa tapi dikarenakan dia berusaha secara luar biasa. Janganlah menyendiri ketika menganggur dan janganlah menganggur ketika menyendiri. Bergeraklah dan teruslah bergerak, karena diam itu mematikan. Wallahu ‘alam bish-Shawb…


[1] Pernah dipublikasikan dalam majalah Gontor edisi 04 tahun VIII September 2010/Syawal 1431

No comments: