Tuesday, 31 May 2011

MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN KUALITATIF (Kl)

oleh: Alex Nanang Agus Sifa
(Tugas Metodologi Penelitian semester 3)
 
Nama Mahasiswa               : Alex Nanang Agus Sifa
NIM                                       : 28.2.2.6830
Semester                               : III
Prodi                                     : Aqidah Filsafat

1
MELAKUKAN PENJAJAGAN AWAL DI LAPANGAN UNTUK  MENCARI DAN MENEMUKAN FENOMENA YANG UNIK
Dalam penelitian kualitatif, penelitian tidak harus berangkat dari masalah, karena dengan malakukan penjajagan awal di lokasi penelitian (places), peneliti kemungkinan akan menemukan  beberapa fenomena kegiatan (activities) yang unik yang dilakukan oleh orang-orang (actors) dalam lokasi tersebut. Dari sini berarti  peneliti menemukan beberapa gejala sosial yang bersifat holistik  pada situasi sosial yang bisa diteliti.



Dari Hasil Penjajagan di ISID Siman Ponorogo Tanggal 1  Januari Tahun 2009 Jam 08.00 - 10.00 WIB, ditemukan di perpustakaan ISID Siman Ponorogo bahwa data skripsi mahasiswa ISID Siman berbahasa arab
2
MENJELASKAN ALASAN KELAYAKAN PENELITIAN ”MENGAPA FENOMENA TERSEBUT DIKATAKAN UNIK DAN LAYAK UNTUK DITELITI”.
(Peneliti memberikan alasan secara subyektif ”mengapa fenomena tersebut dikatakan unik dan layak untuk diteliti”)

Penulisan skripsi berbahasa arab bagi mahasiswa ISID Siman adalah termasuk kegiatan unik dan jarang ditemukan. Oleh kerena itu fenomena tersebut penting untuk diteliti

3
DIALOG TEORITIK
(Peneliti harus menjelaskan secara ilmiah dengan menunjukkan sumber referensi (minimal 10 referensi yang valid terkait dengan fenomena yang akan diteliti)
Ini penting dilakukan, karena dalam penelitian kualitatif (kl), penelitian bertolak dari fenomena, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan suatu teori.

1.       Sesuai dengan firman Allah SWT:  
Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS. Yusuf ayat 2)
2.       Dan juga disebutkan dalam surat Asy-Syu’ara ayat 195
Dengan bahasa Arab yang jelas (QS. Asy-Syu’ara ayat 195)
3.       Sebagaimana yang telah dikatakan oleh kholifah Umar bin Khothob:
تعلم اللغة العربية فإنها جزء من دينك (عمر بن خطاب)
Pelajarilah bahasa arab, karena bahasa merupakan bagian dari agamamu. (Umar bin Khhothob)
4.       Dalam tafsir Jalalain yang ditulis oleh Imam Jalaluddin Al-Mahally dan Imam Jalalluddin As-Suyuthi dalam edisi bahasa indonesia (1990) halaman 944 disebutkan bahwa Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa arab adalah agar mudah dipahami. Ayat ini menunjukkan akan adanya perintah agar mempelajari bahasa arab, karena dengan memahami bahasa arab berarti akan menambah pemahaman dan penghayatan Al-Qur’an. Hal tersebut juga disebut dalam tafsit Al-Azhar juz XII karangan Prof. Dr. Hamka (1982) halaman 196-197
5.       Menurut ustadz Dr. Dihyatul Masqon, MA, selaku direktur bahasa ISID, menyatakan bahwa mahasiswa ISID harus membiasakan diri dalam berkomunikasi bahasa Arab, karena bahasa arab merupakan pintu gerbang menuju masa depan. (Jurnal tsaqofah: vol.3, 1427 H), hal. 214-230
6.       Dalam pedoman akademik ISID Pondok Modern Darussalam Gontor-edisi revisi (2008) halaman 60-61 disebutkan bahwa bahasa arab merupakan aspek penting dalam memperlajari studi keislaman, khususnya dalam memahami alQur’an.
7.       Menurut Dr. Salman Harun dalam bukunya “Belajar Bahasa Arab Al-Qur’an” (1993) halaman v, mengatakan bahwa tujuan utama belajar bahasa arab adalah agar mampu memahami islam dari sumber aslinya yaitu Al-Qur’an dan hadits.
8.       Menurut Drs. H. Azhar Arsyad, MA dalam bukunya “Kata Benda Dasar Bahasa Arab” (1996) mengatakan bahwa dalam mempelajari bahasa arab dibutuhkan susunan secara tematis agar mempercepat pemahaman bahasa arab dan nantinya lebih memahami secara mendalam kitab suci Al-Qur’an
9.       Menurut Drs. Ahmad Izzan, M.Ag dalam bukunya “Al-Mu’ashir; Muhadatsah Bahasa Arab Perguruan Tinggi” (2001) halaman v, mengatakan bahwa kemampuan akan bahasa arab menambah nilai lebih dalam pemahaman terhadap referensi utama umat islam, Al-Qur’an dan As-Sunnah.
10.    Menurut Imam Akhdlori dalam bukunya “Ilmu Balaghah (Ilmu Ma’ani, Bayan, dan Badi’)” (1982) halaman 3-4, mengatakan bahwa dengan memahami bahasa arab berarti meyakini ketinggian nilai bahasa Al-Qur’an, meyakini bahwa Al-Qur’an adalah kalam yang sempurna, kalam yang bernilai mukjizat, bukan karangan manusia, sebab Al-Qur’an itu mengandung pengertian yang aktual, yang dapat diamalkan dimana saja, kapan saja dan isinya mencakup segala peristiwa yang sudah lewat maupun yang akan datang.
4
JUDUL PENELITIAN

SKRIPSI BERBAHASA ARAB DAN KEMAMPUAN MEMAHAMI AL-QUR’AN
(Potret Penulisan skripsi berbahasa arab mahasiswa ISID Siman Ponorogo)

 

No comments: