Wednesday, 10 October 2012

Belajar dari 2 Pemeran Film “Children of Heaven”


Hari ini aku menyaksikan sebuah film yang sangat menyentuh hati. Film yang berjudul “Children of Heaven” ini merupakan film yang berasal dari timur tengah-kemungkinan Iran. Dalam film ini, tema yang diambil mungkin bisa dikatakan sangat sederhana. Yaitu, dua orang kakak beradik yang berjuang dalam sekolahnya dengan cara bergantian sepatu di setiap harinya. Sungguh terlihat sangat menyedihkan dan tragis. Setiap hari bersekolah dengan bergantian sepatu, saling tunggu dan berlarian. Perjuangan yang sungguh luar biasa.
Awalnya, seorang kakak “Ali” yang dalam perjalanan pulang setelah menge-solkan sepatu sekolah adiknya “Zahra”. Dalam perjalanan pulang tersebut, dia hendak membeli kentang yang sebelumnya dipesan oleh ibunya. Dia memasuki sebuah toko sayur, setelah bertanya dengan penjual, Ali langsung mengambil kentang yang tersimpan di bawah sayur mayor dengan meninggalkan sepatu yang disolnya tadi di depan toko. Seperti biasanya, kali ini Ali juga tidak bisa membayar kentang tersebut, padahal ibunya sudah mempunyai hutang banyak kepada pemilik toko itu, akhirnya sang pemilik toko berusaha menasehati Ali agar bilang sama ibunya untuk segera melunasi hutangnya. Setelah ucapan terima kasih terucap dari bibir Ali kepada sang penjual, Ali pun keluar dan langsung mengambil sepatu yang sebelumnya ditaruh di luar toko. Tapi nasib malang menghampiri Ali, ternyata sepatu yang tidak lama ditinggalkannya di depan toko itu telah raib. Perasaan khawatir bercampur salah mulai muncul di benak Ali. Tanpa berpikir panjang, diapun langsung mondar mandir mencari sampai barang2 yang berada di depan toko diobrak abrik sampai kelihatan berantakan. Akibat ulahnya ini, pemilik toko itu langsung marah dan mengusir Ali.
Dengan perasaan sedih, dia pulang menuju rumahnya. Di depan halaman rumah, terlihat seorang adik manis yang sudah lama menunggu kedatangannya. Beberapa saat kemudian, muncul percakapan diantara mereka berdua. Yang inti dari percakapan itu, Ali merasa bersalah dan akan berusaha mencari sepatu itu sampai ketemu. ….cerita dalam film terlalu panjang untuk ditulis. Oleh karena itu, jika dipersingkat maka akan lebih memperjelas mungkin…
Ali & Zahra adalah kakak beradik dari keluarga yang miskin
Karena sepatu Zahra hilang, maka Zahrapun harus sekolah dengan memakai sepatunya Ali..
Tiap hari mereka harus bergantian sepatu. Zahra harus cepat pulang, dan Ali harus setia menunggu.
Yang lebih menyedihkan, Ali harus terlambat sekolah setiap hari….karena terlalu lama menunggu kepulangan Zahra dari sekolah. Apalagi dengan dua kejadian memilukan: pertama, sepatunya jatuh ke selokan karena saking longgarnya dan harus dibawa lari. Kedua, karena Zahra menemukan sepatunya yang hilang dipakai oleh salah satu siswi di sekolahnya, dan ternyata siswi itu lebih miskin dan menderita dari hidupnya (ayahnya seorang buta dan penjual asongan sementara anaknya harus menuntunnya).

No comments: